Ketika seorang melihat keatas
mungkin berfikir mereka ingin seperti mereka yang sudah berhasil. Sedikit
menoleh ke bawah haru melihatnya. Sebenarnya apa yang telah tuhan
rencanakan?apa daya kita sebagai
makhluk-Nya hanya berharap dengan jalan yang terbaik dalam kehidupan ini. Kelam
suram tak menjadi dambaan setiap insan yang hidup di muka bumi ini. Namun, roda
kehidupsn terus berputar seiring rotasi dan revolusi bumi. Tat kala sedang di
atas kita lupa akan segalanya tapi, disaat merona merah dengan duduk menekuk
menyalahkan kepada mereka yang dianggap tidak bersalah . Pada hakikatnya tuhan
yang maha tahu atas segala ciptaannya.
Hidup adalah pilihan yang mengacu
pada pandangan masa depan. Semua orang ingin hidup dengan damai dan sejahtera.
Di dalam kehidupan kita mempunyai banyak rencana. Di mulai dengan rencana mudah
dan rencana yang dapat kita gundah. Kita harus memikirakan apa yang akan
terjadi pada masa depan dengan mimpi dan rencana yang telah kita rancang
sebelumnya.
Hari demi hari telah usai aku
jalani dengan jalan yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Suatu hari ku deretkan mimpi itu
dengan tulisan yang paling indah dan mendamaikan hati. Tulisan yang kejam yang
harus ku hadapi dengan perjuangan yang sangat besar. Tulisan itu telah ku
simpan dalam dinding lemariku. Aku terus terawang tiap hari untuk memastikan
apakah mimpi itu telah berhasil aku lalui.
Kini, aku telah melepas pakaian
abu-abu ku. Di saat itulah aku merasa kecewa akan semua mimpi yang kujalankan.
Awalnya mimpi itu terealisaikan dengan sempurna dan penuh dengan kesenangan
tersendiri mendapatkannya. Aku mencoba mencari kerja dengan seorang sahabat
sejatiku. Perjalanan mencari kerja yang cukup melelahkan,hingga akhirnya kami
singgah di sebuah pos satpam sejenak.
Kami di tanya oleh satpam “mau kemana de”? Tanya
satpam.
“Mau melamar pekerjaan”,kami jawabanya.
“Zaman sekarang cari pekerjaan susah ade,
kalian mendingan melamar pada perusahaan ini”,usulnya .
“Memanganya ada lowongan pak?”tanya kami.
“di coba aja” , jawab satpam.
“terimakasih” kami ucapakan.
Aku mencoba melamar pada
perusahaan itu dengan tegap dan belum berpenglaman kerja sebelumnya. Sahabat
sejati ku tidak mengambilnya karena dia tinggal di kampungnya yang jaraknya
jauh dari rumahku. Keesokan harinya aku di panggil oleh personalia manager
untuk interview. Akhirnya, aku dapat di terima pada perusahaan itu.
Satu bulan lamanya aku bekerja
disana dan keluar. Absensi dalam dunia kerja mulai ompong. Dua pilihan yang
harus ku selesaikan dengan sempurna , yaitu kerja dan kuliah. Namun, tidak
begitu gampang. Bodohnya aku keluar dari
kerja dari perusahaan itu karena ada selembar brosur kuliah yang ku dapat untuk
kuliah.
Sekarang aku tidak mempunya
pekerjaan. Pekerjaanku hanya menderitakan orang tua. Diam di rumah dan terus
menyusahkan orang tua. Padahal dalam mimpi itu,aku tidak pernah menulis untuk
menderitakan orang tua. Akhirnya, aku ikut dagang bersama tetangga yang
berprofesi sebagai ahli penyalur buah dan kue.
Sambil aku berdagang aku tidak
ketinggalan informasi tentang kuliah tersebut. Mencoba untuk mendaftar
kemana-mana. Aku mendaftarkan ke empat universitas dan politeknik. Tapi, yang
harus aku lulus dan terpampang dalam mimpiku adalah satu. Bulat fikiranku lulus
disana yaitu brosur kuliah yang aku dapatkan, bahkan aku rela keluar dari
perusahaan ternama itu. Selalu di cek dimana brosur itu berasal. Dalam kuliah
itu ada beberapa tes, karena kampus ini terkenal di Indonesia dengan biaya yang
gratis. Oleh karena itu aku mencoba mendaftar karena aku yang terlahir dari
keluarga sederhana.
Awalnya aku tidak percaya ini,
saat aku sibuk dagang aku dinyatakan lulus dalam tes itu. Namun, masih banyak
tes yang harus ku lalui.
Setelah di umumkan lulus akhirnya
diberutahu untuk tes keduanya. Tes ini aku diantarkan ke lokasi tes oleh paman.
Beberapa hari aku menunggu hasil tes. Daganganku mulai tidak laku dan
menyebabkan aku berputus asa untuk berdagang lagi. Aku putuskan berhenti
berdagang.
Mulai resah dan gelisah dengan
apa yang telah ku jalani itu. Terkadang berfikir suram tentang masa depan yang
belum tentu. Tapi, aku yakin tuhan memberikan yang terbaik untuk makhluknya.
Siang dan malam aku terus berusaha menggoda tuhan agar memberikan yang terbaik
dalam hidup ini.
Seminggu telah berlalu dari tes
itu, aku hanya berdiam diri di rumah dan menunggu keputusan. Akhirnya, mading
telah membuka lebar dengan pengumuman itu. Tapi, untuk usaha kali ini aku
gagal, begitu pun dengan empat tiga universitas yang telah ku mendaftar. Ku
buka jendela baru untuk membuka jalanku yaitu kerja kembali. Susahnya mencari
pekerjaan membuatku tersandung sepi dan tidak tentu arah. Teman, saudara, dan orang tua ku menjadi
tidak percaya lagi dengan perjuangan yang akan aku jalani.
Tekad telah bulat,semangat telah
berkobar, dan mimpi telah ku jalani meskipun hasilnya nihil. Aku akan tetap
berjuang demi tercapainya mimpi itu.
Kegagalan adalah anugerah yang
diberikan tuhan. Jika salah satu rencana tidak berhasil berarti tuhan
merencanakan rencana lain, hingga nanti akan memberikan yang terbaik untuk yang
kita jalani. Setiap usaha adalah langkah kita untuk beribadah pada-Nya. aku
sangat yakin tuhan akan memberikan yang lebih baik lagi.